Peran Niacinamide dalam Perawatan Kulit: Manfaat, Mekanisme, dan Bukti Ilmiahnya

Niacinamide terbukti membantu mengatasi berbagai masalah kulit seperti hiperpigmentasi, penuaan dini, jerawat, dan dermatitis atopik. Pelajari mekanisme dan manfaatnya secara ilmiah.

Niacinamide menjadi salah satu bahan aktif perawatan kulit yang semakin populer dalam beberapa tahun terakhir. Bahan ini sering ditemukan dalam serum, pelembap, hingga produk pencerah kulit karena sifatnya yang multifungsi. Menurut Aspadiah dkk. (2023) dalam Lansau: Jurnal Ilmu Kefarmasian, niacinamide memiliki potensi besar dalam mengatasi berbagai keluhan kulit seperti pigmentasi berlebih, penuaan dini, jerawat hingga dermatitis atopik. Pemanfaatan niacinamide yang semakin luas ini tidak terlepas dari hasil penelitian yang menunjukkan efektivitas, keamanan, serta stabilitasnya dalam produk topikal.

Pemahaman Dasar tentang Niacinamide

Niacinamide atau nicotinamide merupakan bentuk amida dari vitamin B3. Sebagai vitamin yang larut air, niacinamide tidak disimpan oleh tubuh sehingga perlu diperoleh melalui makanan atau aplikasi topikal. Sumber vitamin B3 dapat berupa ayam, daging sapi, polong-polongan, biji-bijian hingga kopi. Dalam bidang dermatologi, niacinamide dikenal sebagai zat aktif non-iritatif yang dapat digunakan dalam konsentrasi 0,01% hingga 4% pada produk perawatan kulit. Menariknya, bahan ini memiliki risiko iritasi dan fotosensitivitas yang jauh lebih rendah dibandingkan banyak zat aktif lainnya.

Secara fisikokimia, niacinamide berbentuk serbuk kristal putih dengan kelarutan tinggi dalam air sehingga mudah diformulasikan dalam berbagai jenis sediaan kulit. Sifat ini pula yang memungkinkan penetrasi efektif ke lapisan epidermis tanpa merusak fungsi barrier alami kulit.

Bagaimana Niacinamide Bekerja pada Kulit?

Keunggulan niacinamide terletak pada mekanisme kerjanya yang menyasar berbagai proses biologis pada kulit. Sejumlah penelitian yang dirangkum dalam jurnal menunjukkan bahwa bahan ini memiliki efek antioksidan, memperkuat skin barrier, membantu meratakan warna kulit, serta memperbaiki tekstur.

Niacinamide bekerja dengan meningkatkan kadar NAD(P) yang berperan dalam perlindungan sel dari stres oksidatif. Efek antioksidan ini membantu memperlambat proses penuaan kulit akibat paparan sinar matahari dan polusi. Tidak hanya itu, niacinamide terbukti meningkatkan biosintesis ceramide, yaitu lipid penting yang menjaga kelembapan kulit. Ketika ceramide meningkat, maka fungsi barrier kulit membaik, kulit terasa lebih halus, dan kehilangan air transepidermal (TEWL) dapat diminimalkan.

Senjang dengan itu, niacinamide mampu menghambat reaksi oksidatif seperti glikasi yang menyebabkan kulit tampak kekuningan. Studi klinis menunjukkan penggunaan niacinamide 5% selama 12 minggu mampu memperbaiki garis halus, warna kulit tidak merata, kemerahan hingga elastisitas, menandakan efeknya yang cukup komprehensif terhadap tanda-tanda penuaan.

Manfaat Niacinamide untuk Pencerahan Kulit

Salah satu alasan utama popularitas niacinamide adalah kemampuannya mencerahkan kulit secara aman. Proses pigmentasi terjadi saat melanosit memproduksi melanin dan menyalurkannya ke keratinosit. Niacinamide bekerja bukan dengan menghambat enzim tirosinase seperti banyak agen pencerah lainnya, melainkan dengan memblokir transfer melanosom dari melanosit ke keratinosit secara reversible.

Pendekatan ini membuat niacinamide lebih cocok untuk kulit sensitif karena tidak menimbulkan iritasi yang umum terjadi pada bahan lain seperti asam kojat atau arbutin. Penelitian menunjukkan bahwa niacinamide 5% mampu menghambat transfer melanosom hingga 35–68%, menghasilkan warna kulit yang lebih merata dan mengurangi hiperpigmentasi.

Niacinamide sebagai Antiaging

Niacinamide juga memiliki kemampuan antiaging yang terbukti secara ilmiah. Penelitian Bisset dkk. (2005) menunjukkan bahwa penggunaan niacinamide 5% dapat memperbaiki noda hitam, garis halus, keriput, yellowing skin serta meningkatkan elastisitas kulit dalam beberapa minggu penggunaan. Mekanisme antiaging ini berkaitan dengan peningkatan sintesis kolagen pada fibroblast dan pengurangan glikosaminoglikan (GAG) berlebih yang sering muncul akibat kerusakan matahari.

Perbaikan fungsi barrier kulit oleh niacinamide turut berperan dalam menjaga elastisitas serta hidrasi kulit, sehingga wajah tampak lebih kenyal dan sehat. Dengan cara kerja yang tidak agresif, niacinamide menjadi salah satu pilihan terbaik untuk digunakan dalam jangka panjang.

Peran Niacinamide dalam Mengatasi Jerawat

Niacinamide memiliki efek antiinflamasi yang kuat, yang sangat bermanfaat untuk kulit berjerawat. Menurut penelitian Draelos dkk. (2006), konsentrasi niacinamide 2% mampu menurunkan produksi sebum secara signifikan. Selain itu, zat ini bersifat bakteriostatik terhadap Propionibacterium acnes, sehingga membantu mencegah infeksi dan peradangan.

Niacinamide juga diketahui dapat menurunkan sekresi interleukin-8, yaitu sitokin yang memicu peradangan pada kulit berjerawat. Kemampuannya dalam menghambat kemotaksis leukosit membuat niacinamide efektif untuk mengurangi kemerahan dan bintik inflamasi. Kombinasi antara kontrol sebum, efek antiinflamasi, dan kemampuan memperbaiki skin barrier menjadikan niacinamide sangat ideal bagi penderita jerawat ringan hingga sedang.

Manfaat Niacinamide untuk Dermatitis Atopik

Dermatitis atopik (DA) merupakan kondisi kulit inflamasi kronis yang ditandai kulit kering dan fungsi barrier yang buruk. Salah satu karakteristik kondisi ini adalah rendahnya kadar ceramide pada stratum korneum. Niacinamide membantu meningkatkan biosintesis ceramide serta lipid lainnya, sehingga memperbaiki kelembapan dan kekuatan barrier kulit.

Selain itu, niacinamide dapat menekan peningkatan Aquaporine-3, yaitu protein yang memengaruhi hilangnya air dari kulit. Ini memberikan keuntungan tambahan bagi penderita dermatitis atopik yang sering mengalami TEWL tinggi. Karena sifatnya yang lembut dan tidak menyebabkan iritasi, niacinamide sering direkomendasikan sebagai bagian dari perawatan kulit pendukung untuk penderita DA.

Kesimpulan

Berdasarkan tinjauan ilmiah dalam jurnal Aspadiah dkk. (2023), niacinamide merupakan bahan aktif yang aman, stabil, dan multifungsi dalam perawatan kulit. Manfaatnya mencakup pencerahan kulit, antiaging, antiinflamasi untuk jerawat, hingga perbaikan barrier kulit pada dermatitis atopik. Dengan bukti ilmiah yang kuat, niacinamide layak menjadi komponen utama dalam berbagai produk skincare masa kini.

Jika Anda merasa artikel ini bermanfaat, jangan lupa membagikannya atau mengikuti update terbaru kami untuk informasi seputar perawatan kulit berbasis ilmiah.

Artikel ini hanya bertujuan sebagai informasi dan edukasi.

Referensi

  • Aspadiah, V., Suryani, Zubaydah, W. O. S., Indalifiany, A., & Muliadi, R. (2023). Perawatan Kulit dengan Niacinamide sebagai Bahan Aktif. Lansau: Jurnal Ilmu Kefarmasian, 1(1), 69–76.
  • Gehring, W. (2004). Nicotinic acid/niacinamide and the skin. Journal of Cosmetic Dermatology, 3(2), 88–93.
  • Hakozaki, T., et al. (2002). The effect of niacinamide on reducing cutaneous pigmentation. British Journal of Dermatology, 147(1), 20–31.
  • Bissett, D. L., Oblong, J. E., & Berge, C. A. (2004). Niacinamide: A B vitamin that improves aging facial skin appearance. Dermatologic Surgery, 31(7), 860–866.
  • Draelos, Z. D., Matsubara, A., & Smiles, K. (2006). The effect of 2% niacinamide on facial sebum production. Journal of Cosmetic and Laser Therapy, 8(2), 96–101.
  • Tanno, O., et al. (2000). Nicotinamide increases biosynthesis of ceramides. British Journal of Dermatology, 143(3), 524–531.
  • Borovansky, J., & Riley, P. A. (2011). Melanins and Melanosomes. Wiley.
  • Olsson, M., et al. (2006). Increased expression of aquaporin 3 in atopic eczema. Allergy, 61(9), 1132–1137.
  • Dan seluruh referensi pendukung lain sesuai daftar pustaka pada jurnal Aspadiah dkk. (2023).


Posting Komentar

advertise
advertise
advertise
advertise